blog-indonesia.com

Kamis, 02 Agustus 2012

Konsep Dasar Analisis Fundamental

Analisis fundamental dapat didefenisikan sebagai suatu analisis untuk menghitung nilai intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (Jogianto, 2003:89). Sedangkan Menurut Bodie (2006:217) analisis fundamental merupakan analisis yang menggunakan informasi seputar profitabilitas sekarang dan masa depan dari sebuah perusahaan untuk menentukan nilai pasar wajarnya.
Analisis fundamental mempunyai anggapan bahwa setiap pemodal adalah makhluk rasional, oleh sebab itu analisis fundamental mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan. Hal ini disebabkan karena nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu saat tetapi juga adalah harapan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.
Dalam melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis fundamental secarat top down untuk menilai prospek perusahaan. Pertama kali perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor makro ekonomi yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan analisis industri dan dilanjutkan tentang analisis terhadap perusahaan yang mengeluarkan sekuritas bersangkutan untuk menilai apakah sekuritas yang dikeluarkan menguntungkan atau merugikan bagi investor (Tandelilin, 2001:209).
Analisis fundamental memiliki dua model penilaian saham yang sering digunakan para analisis sekuritas (Jogiyanto, 2003:89) yaitu :
1)        Pendekatan  Present value, mencoba menaksir  present value, dengan menggunakan tingkat bunga tertentu, manfaat yang akan diterima oleh pemilik saham.
2)        Pendekatan Price earning ratio, menaksir nilai saham dengan mengalikan laba perlembar saham dengan kelipatan tertentu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar