Analisis
fundamental dapat didefenisikan sebagai suatu analisis untuk menghitung nilai
intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan
(Jogianto, 2003:89). Sedangkan Menurut Bodie (2006:217) analisis fundamental
merupakan analisis yang menggunakan informasi seputar profitabilitas sekarang
dan masa depan dari sebuah perusahaan untuk menentukan nilai pasar wajarnya.
Analisis
fundamental mempunyai anggapan bahwa setiap pemodal adalah makhluk rasional,
oleh sebab itu analisis fundamental mencoba mempelajari hubungan antara harga
saham dengan kondisi perusahaan. Hal ini disebabkan karena nilai saham mewakili
nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu saat tetapi juga adalah
harapan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.
Dalam
melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis
fundamental secarat top down untuk
menilai prospek perusahaan. Pertama kali perlu dilakukan analisis terhadap
faktor-faktor makro ekonomi yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan, kemudian
dilanjutkan dengan analisis industri dan dilanjutkan tentang analisis terhadap
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas bersangkutan untuk menilai apakah
sekuritas yang dikeluarkan menguntungkan atau merugikan bagi investor
(Tandelilin, 2001:209).
Analisis
fundamental memiliki dua model penilaian saham yang sering digunakan para analisis
sekuritas (Jogiyanto, 2003:89) yaitu :
1)
Pendekatan Present
value, mencoba menaksir present value, dengan menggunakan
tingkat bunga tertentu, manfaat yang akan diterima oleh pemilik saham.
2)
Pendekatan
Price earning ratio, menaksir nilai
saham dengan mengalikan laba perlembar saham dengan kelipatan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar