Konon 70
persen bisnis skala kecil (bisnis rumahan, bisnis perorangan, industri rumah
tangga) gagal di tahun pertama operasinya. Sisanya yang 30 persen, terseok-seok
di tahun kedua. Dari 30 persen tadi, hanya 10 persennya saja yang selamat
memasuki tahun ketiga. Berikutnya hanya 5 persen yang beruntung bertahan hidup
sampai tahun kelima. Nah, yang benar-benar berumur panjang dan sukses, konon
tak sampai satu persen dari sisanya.
Mengapa? Banyak sebab! Modal
minim, kurang pengalaman, keuangan yang payah, kesalahan manajemen, sedikit
relasi, sampai terimbas resesi. Pendek kata, bisnis "balita" (usia di
bawah lima tahun) memang rawan. Perlu pengelolaan ekstra ketat tapi dinamis,
cerdas, plus kreatif. Jika Anda sedang merintis bisnis skala kecil, barangkali
14 strategi berikut ini bisa memberi inspirasi.
1. Rencana Bisnis
Ada guyonan, jika mau
berwiraswasta jangan terlalu banyak membuat rencana. Bisa-bisa Anda hanya
berhasil membuat rencana, tapi tak pernah berani menjalankannya. Ada benarnya
juga. Tapi bisnis sekecil apapun perlu rencana. Jalankan saja sebuah bisnis,
lalu sambil berjalan lakukan perencanaan-perencanaan matang. Jadikan rencana
bisnis sebagai arahan, bukan sebagai penghalang.
2. Amankan Modal
Bisnis skala kecil biasanya
modal sendiri dan itu pun terbatas jumlahnya.Bisa juga Anda didukung investor
atau modal pinjaman. Jika demikian, hati-hatilah mengelolanya. Hindari
perluasan biaya operasional di luar rencana bisnis semula. Cara terbaik
mengamankan modal adalah dengan melakukan pengecekan posisi keuangan setiap
hari. Amankan setiap pengeluaran, seolah-olah hidup Anda benar-benar tergantung
dari cadangan modal tadi.
3. Potong Biaya
Penghematan adalah kata kunci
pengamanan modal. Hindari semua biaya-biaya yang tidak perlu. Hindari tambahan
biaya operasional. Upayakan selalu dapat harga diskon dari supplier. Jika beli
tunai mahal, beli secara kredit atau menyewa bisa jadi pilihan. Sesuaikan
pilihan teknologi dengan kebutuhan. Jika hanya butuh komputer untuk mengetik dan
software program keuangan sederhana, jangan terobsesi pada komputer super
canggih yang mahal harganya.
4. Laba Tunai
Direkomendasikan supaya Anda
benar-benar punya laba tunai, bukan sekedar laba dalam pembukuan. Banyaknya
piutang tidak mengindikasikan usaha Anda menguntungkan. Jadi jangan terjebak
pada laba di atas kertas. Artinya, makin banyak transaksi tunai (cash and
carry) makin bagus pula cashflow Anda. Salah satu sumber kebangkrutan bisnis
balita adalah kegagalan mereka mencairkan laba di atas kertas menjadi laba
tunai.
5. Kepuasan Pelanggan
Kelangsungan bisnis Anda
ditentukan oleh kepuasan pelanggan. Maka jangan beri konsumen produk dan
pelayanan bermutu rendah. Beri jaminan kepuasan pelanggan! Bila memungkinkan,
galakkan after sales service (layanan purna jual). Jadikan hal ini sebagai
kredo bisnis Anda.
Setelah itu, konsistenlah
memenuhi janji Anda. Jika produk cacat, gantilah! Jika ada komplain, tampunglah
dan adakan perbaikan
6. Pelanggan Produktif
Meskipun kepuasan pelanggan
jadi komitmen utama, fokuslah pada pelanggan yang paling banyak memberikan
laba. Kepada merekalah kredo kepuasan pelanggan diberlakukan secara ketat. Ini
demi efisiensi biaya pelayanan.Dari 100 pelanggan, mungkin hanya 20 persen yang
memberikan laba terbanyak.Walau begitu perlakukan 80 persen sisanya dengan
sangat bijaksana. Di antara mereka selalu terbuka kemungkinan bisa memberi
lebih banyak laba.
7. Tuailah Referal
Dampak nyata kepuasan
pelanggan adalah rekomendasi pada bisnis Anda. Setiap orang paling apes punya
50 teman dekat, relasi, atau, koneksi. Jika punya 10 pelanggan saja yang puas,
maka asal hitung saja Anda punya 500 prospek baru.Kalau pelanggan puas, tak
perlu ragu meminta rekomendasi mereka. Banyak referal (rujukan) bisa Anda
dapat. Untuk bisnis tertentu (misalnya jasa konsultasi), surat-surat kepuasan
pelanggan bisa jadi magnet bisnis yang efektif.
8. Iklan dan Promosi
Supaya publik tahu jasa dan
produk Anda, beriklanlah. Untuk menekan anggaran, gunakan iklan baris atau
iklan kolom yang murah. Pasang iklan dalam waktu yang cukup, dan anggap ini
sebagai investasi. Tidak selamanya iklan dan promosi mahal. Brosur, katalog,
kartu nama, stiker, adalah instrumen baku. Anda pun bisa ambil bagian dalam
sponsorisasi aneka kegiatan olah raga atau amal untuk meningkatkan brand
awareness.
9. Manfaatkan Koneksi
Koneksi dan relasi bisnis
adalah mutlak. Kenalilah orang-orang di posisi kunci seperti bagian pembelian
atau marketing. Manfaatkan semua lini di mana Anda terlibat, seperti lingkungan
sekolah, kampus, sekitar rumah, lingkungan kerja, organisasi sosial-politik,
klub-klub hobi, dll. Bukan saja berpotensi jadi customer, koneksi dan relasi
bisa memberi Anda tambahan modal, proyek, referensi, koneksi baru, dsb.
10. Ikutlah Ekspo Bisnis
Ikutlah berbagai pameran untuk
berpromosi. Di sini segala keunggulan dan keunikan produk bisa dilihat banyak
orang. Inilah kesempatan untuk memperluas networking bisnis, bertemu pelanggan
potensial, dan memperoleh
feedback langsung dari
konsumen. Jika beruntung, Anda bisa menarik minat investor besar. Dengan
penataan stan yang menawan, serta keramahan, Anda bakal menarik minat banyak
pengunjung.
11. Jadilah PR
Yang paling diabaikan oleh
usaha rumahan adalah soal public relations.Sekecil apapun bisnis Anda, jangan
abaikan hal ini. Kerpibadian yang hangat dan menawan bisa jadi humas yang baik.
Itu pun bisa mendongkrak citra produk (bisnis) Anda. Bila ada kesempatan, jalin
hubungan sedekat-dekatnya dengan para jurnalis media cetak, televisi, maupun
radio. Dari merekalah Anda dapat publikasi rendah biaya.
12. Bentuklah Sistem
Bisnis rumahan menjadikan Anda
bos bagi diri Anda sendiri. Maka sukses tidaknya bisnis itu sangat tergantung
pada upaya Anda sendiri. Anda pun akan jadi sebuah sistem. Namun jangan
terus-menerus one-man show. Anda harus mulai membentuk sistem yang memungkinkan
usaha itu bisa berjalan walau tanpa kehadiran fisik Anda. Ini penting jika
suatu saat bisnis berkembang volumenya, dan membutuhkan lebih banyak sumber
daya.
13. Volume Bisnis
Banyak bisnis rumahan mendadak
dapat order berlipat ganda. Sayang jika tidak siap, order akan lewat begitu
saja. Jika produk dan servis Anda nomor satu, siapkan sistem dan SDM yang bisa
menampung pertambahan volume bisnis secara cepat. Di sinilah Anda perlu
memaksimalkan networking bisnis untuk berbagi order tanpa kehilangan
keuntungan.
14. Fleksibel
Anda bisa saja yakin dengan
prospek sebuah bisnis dan cara-cara yang sekarang Anda pakai untuk
menjalankannya. Namun jangan lupa, bersiaplah untuk melakukan banyak modifikasi
rencana dan inovasi strategi. Tinggalkan cara-cara yang sudah terbukti tidak
memberikan hasil, dan jangan memaksakan keyakinan Anda sendiri. Bisa
mengevaluasi kinerja bisnis, peka dengan perubahan tren, pandai menangkap
peluang, serta berani ambil risiko, adalah karakter para entrepreneur umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar