Alokasi penentuan laba ditahan dan pembayaran
dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen (Horne, 1997:496). Pada
umumnya dalam memutuskan besaran dividen yang akan diberikan, perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa hal penting yang berhubungan dengan kondisi
perusahaan saat itu dan keberlangsungannya di masa depan. Levy dan Sarnat
(1970) dan Horne (1986) dalam Sutrisno (2001) mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan dividen adalah meliputi: 1) perundang-undangan yang
berlaku, 2) posisi likuiditas, 3) kebutuhan dana untuk melunasi hutang, 4)
larangan dalam perjanjian hutang, 5) tingkat ekspansi perusahaan, 6) tingkat
keuntungan perusahaan, 7) stabilitas perusahaan, 8) kemampuan memasuki pasar
modal, 9) pelaku kelompok pengendali, 10) pajak atas keuntungan dan 11) tingkat
inflasi.
Pemberian
dividen perusahaan juga tergantung pada kebijakan manajemen masing-masing
perusahaan. Kebijakan pemberian dividen tidak terlepas dari kebijakan
pendanaan, karena kebijakan ini yang menentukan apakah laba perusahaan akan
dibagikan kepada pemegang saham atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan.
Rasio pembayaran kas ini yang nantinya akan menentukan persentase dari jumlah
laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kas dan persentase laba yang akan
ditahan sebagai bagian dari sumber pendanaan internal.
Ada beberapa bentuk
pemberian dividen secara tunai (cash
dividend) yang diberikan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut adalah
(Sutrisno, 2001) :
1.
Kebijakan
pemberian dividen stabil (constant
dividend model)
23
|
Kebijakan pemberian dividen stabil
artinya dividen akan diberikan secara tetap per lembar sahamnya dalam jangka
waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh fluktuatif. Kebijakan ini dilakukan
dengan berbagai alasan, diantaranya : a) untuk meningkatkan harga saham, b)
memberi kesan pada investor bahwa perusahaan mempunyai prospek bagus dimasa
depan, c) menarik investor untuk mengkonsumsi dividen yang diberikan karena
dividen mendatang juga akan tetap diterima.
2.
Kebijakan dividen meningkat
Ini berarti perusahaan selalu
membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat
dengan pertumbuhan yang stabil setiap periode.
3.
Kebijakan dividen dengan rasio yang konstan
Kebijakan ini mengikuti besarnya laba
yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba maka persentase dividen juga akan
semakin besar, begitupun sebaliknya.
4.
Kebijakan pemberian dividen reguler ditambah ekstra
Dengan cara ini perusahaan menentukan
jumlah pembayaran dividen, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila
keuntungannya mencapai jumlah tertentu. Shareholders
akan menekan manajer untuk meningkatkan performance perusahaan dalam menghasilkan
laba jika perusahaan konsisten dengan pembagian dividen seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar